Karies gigi, atau yang lebih dikenal dengan
gigi berlubang tidak hanya menyerang anak-anak , orang dewasa hingga lanjut
usia (lansia) pun rentan terkena kerusakan gigi. Hal ini di dibuktikan melalui Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa hampir separuh penduduk Indonesia mengalami
karies gigi.
Pada
dasarnya, karies gigi disebabkan oleh dua faktor utama: bakteri pada
mulut dan kadar gula yang tinggi pada makanan. Memiliki bakteri pada mulut
adalah hal yang wajar. Kombinasi bakteri, sisa makanan dan air liur dapat
pembentuk plak. Semakin tinggi kadar gula pada makanan, semakin besar pula
kemungkinan akan terbentuk plak. Lambat laun kerusakan gigi terbentuk saat
bakteri pada plak dan tartar berubah menjadi asam. Asam pada plak mengikis
mineral pada enamel luar gigi yang keras. Erosi ini menyebabkan lubang-lubang
kecil pada enamel gigi dan terbentuklah karies. Jika tidak
ditangani, kondisi ini akan menyebabkan sakit gigi parah, infeksi hingga
lepasnya gigi.
Ciri-ciri dan gejala karies gigi antara lain :
Terasa sakit pada gigi, baik ketika tidak melakukan apapun maupun saat
menggigit makanan. Gigi menjadi
lebih sensitive, muncul nyeri ringan hingga tajam saat mengonsumsi makanan
manis, panas, atau dingin. Munculnya lubang serta noda berwarna cokelat, hitam, atau putih pada permukaan gigi. Bila gejala tersebut sudah muncul
disertai demam, sakit yang parah dan bau mulut, Anda perlu memeriksakan diri ke
dokter.
Risiko Anda mengalami karies gigi, yaitu:
- Perawatan gigi yang buruk
- Jenis makanan tertentu
- Asam lambung
- Tidak cukup fluor
- Terlalu sedikit air liur pada mulut
- Osteoporosis
Jika gejala karies sudah muncul, apa yang harus di lakukan?
Pengobatan
untuk karies gigi tergantung pada seberapa parah kondisi dan situasinya. Dokter
akan menyarankan beberapa alternatif perawatan, diantaranya :
- Perawatan fluor. Perawatan ini digunakan pada penderita karies tahap awal. Perawatan flour dapat membantu mengembalikan enamel gigi sehingga kerusakan tidak berlanjut pada badan gigi dan lapisan pelindung gigi kembali kokoh.
- Tambal gigi. Tambal adalah pilihan utama apabila kerusakan telah berkembang dan sudah melewati tahap erosi enamel hingga mengenai badan gigi. Tambal dilakukan untuk menutup celah agar bakteri tidak dapat mengkontaminasi bagian lainnya.
- Crown. Perawatan dengan crown dilakukan apabila Anda memiliki kerusakan gigi yang cukup parah atau gigi sudah memasuki kondisi yang rentan. Crown adalah lapisan pelindung badan gigi untuk melindungi gigi dan mengembalikan bentuk alami gigi sehingga fungsinya tetap bisa berjalan.
- Root canal. Apabila kerusakan telah mencapai bagian dalam gigi (pulp), Anda akan memerlukan root canal. Root canal adalah metode pembedahan kecil yang dilakukan saat infeksi penyebab pembusukan sudah terlanjur membunuh gigi. Selama perawatan saluran akar gigi, dokter gigi akan mengangkat pulpa dan serabut saraf yang terinfeksi dari pusat gigi dan mengisi rongga pulpa.
- Pencabutan gigi. Gigi Anda harus diangkat karena kondisi yang sudah sangat parah dan tidak ada metode lainnya yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kondisi gigi agar dapat berfungsi seperti sedia kala.
Karies bisa dicegah dengan melakukan pembersihan gigi secara
rutin denga menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung
fluor dan menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya
1 kali sehari. Lakukan kumur dengan air atau obat kumur setelah mengonsumsi
makanan dan cemilan. Konsumsilah makanan yang baik untuk gigi serta kunjungi
dokter gigi secara rutin untuk pembersihan dan pemeriksaan gigi.